Rabu, 28 Mei 2014

Harapan itu

Hari perhari saya lalui..menanti keajaiban itu...menanti setiap detik akan hadirnya janin dirahim saya...
Saya bidan di RS yang jaga menunggui ibu ibu hamil yang ingin melahirkan dan ibu ibu hamil yang bermasalah pada kehamilannya..
Setiap sehabis menolong persalinan...slalu dalam hati berkata.. *dek...panggil teman mu dirahim
Saya yaa...dan pada akhirnya saya menangis..

Sampai saat inii saya kuat,,kuat untuk menanti dan kuat untuk menunggu..
Tapi sejujurnya saya tidak kuat dengan omongan orang terhadap diri saya dan suami.

Ingin rasanya tiap hari diam dirumah dan tak bekerja karna saya tak ingin bertemu orang lain
Yang hanya bisa bertanya tanpa memberikan solusi..

Hidup harus terus berjalan...yaahh..saya harus melaluinya..
Dan saya memutuskan untuk kedoker kandungan
Meskipun di rs tempat saya bekerja ada 2 dokter spesialis kandungan
Yang salah satu nya bergelar Sp.OG k (onk) yang hanya satu satu nya dilampung..
Ingin sekali konsul dengan beliau tapi beliau hanya punya waktu dipoli kandungan..
Selebihnya beliau sibuk..
Saya yang tidak berani untuk konsul dengan beliau karena lingkungan teman teman kerja yang
Tidak memungkinkan..

Akhirnya saya putuskan untuk berobat di daerah dekat rumah saja..

Hmm..beberapa dokter obgyn yang saya kunjungi mengatakan saya dan suami dalam keadaan
Normal...alhamdulillah

Hati dilalui dengan optimis dan semangat
Tetap kami pasrahkan kepada maha pencipta manusia.
Ada yang berkata....meminta seorang anak sama saja meminta sebuah nyawa..
Yang mengharuskan saya berusaha semaksimal mungoin dan menyerahkan hasilnya pada maha pencipta..

Saya percaya...allah mendengar doa saya dan saya yakin allah akan memberi kan nya kepada saya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar